MUSIKOLOGI
Oleh : Purwo Rubiono
Musikologi berasal dari kata musik (musik) dan logi
(mempelajari sesuatu). Musikologis adalah orang yang belajar tentang musik.
Dalam pengertian sempit, musikologi mengacu pada Sejarah Musik di kebudayaan
Barat. Dalam pengertian menengah, ia
termasuk segala budaya yang relevan, serta di seputar bentuk musik, style/gaya,
genre, dan tradisi, namun ditekankan pada kemanusiawian (humanities[1])-
kombinasi sejarah musik, etnomusikologi, dan manusia dalam sistem musikologi
(filosofi, sosiologi teoritis, estetis). Dalam pengertian luas, termasuk
seluruh disiplin musik yang relevan (baik kemanusawian maupun keilmuan), dan
seluruh manifestasi musik di seluruh kebudayaan. Tentu ini juga termasuk
seluruh sistem musikologi (termasuk filosofi, biologi dan komputasi).
Pengertian yang luas ini terkait erat dengan definisi kata (etimologi), kata
“musikologi” dalam kamus Grove, kata
“musikwissenschaft” dalam Musik in Geschichte und Gegenwart, dan pendekatan klasik Adler (1885).
Dalam deifinisi luas, disiplin induk musikologi termasuk
diantaranya
1.
sejarah;
a.
Studi Budaya
b.
Studi Gender;
i.
Filosofi, Estetika, Semiotika
ii.
Etnologi, Antropologi Budaya,
iii.
Arkeologi, Prasejarah
iv.
Psikologi, Sosiologi
v.
fisiologi, neurosacience
vi.
Akustik dan Psikoakustik
vii.
Komputer/information science, matematika.
Musikologi juga ada dua sentral. Disiplin praktis tanpa
disiplin induk. Diantaranya praktek performance dan riset. Teori, analisis dan
komposisi musik. Disiplin lainnya menunjuk pada bentuk lain, yaitu Seni, Performen,
ritual dan komunikasi, termasuk sejarah dan teori visual dan seni plastik dan
arsitektur; linguistik, literatur, dan teater; agama dan teologi, dan olah
raga. Pengetahuan musikal juga kini dikenal dalam pengobatan, pendidikan dan
terapi musik, dimana itu semua bisa tergolong disiplin induk yang sesuai dengan
Musikologi.
Secara tradisi, musikologi sejarah (historis) berkonsentrasi
besar dan sangat penting pada sub disiplin musikologi. Saat ini, musikologi
historis adalah satu dari beberapa sub disiplin besar. Musikologi historis,
Etnomusikologi, dan Musikologi Sistematik mempunyai skala yang amat dekat- jika
jumlah partisipasi aktif di konferensi
internasional dijadikan acuan.
Sistematika
Musikologi termasuk didalamnya Akustika Musik, sain dan teknologi
instrument musik akustik, fisiologi, psikologi, sosiologi, filosofi dan
komputasi.
Musikologi Kognitif
adalah seperangkat fenomena di seputar model komputasi musik.
SUBDISIPLIN MUSIKOLOGI
HISTORIS
Sejarah musik atau Musikologi Historis mempelajari
komposisi, performance, resepsi/penerimaan dan kritisisme musik sepanjang waktu.
Studi kesejarahan musik misalnya terkait dengan komposer dan kehidupannya, dan
karya-karyanya, penciptaan gaya dan genre (misalnya baroque consertos), fungsi
sosial musik bagi kelompok tertentu atau masyarakat (misalnya musik istana),
atau model pemanggungan (performance model) di tempat dan waktu tertentu
(misalnya paduan suara Johan sebastian Bach di Leipzig). Seperti halnya
lapangan perbandingan pada sejarah seni rupa, sekolah-sekolah dan cabang-cabang
yang berbeda pada musikologi historis berbeda aksentuasi tipe karya musik serta
perbedaan pendekatan. Terdapat juga perbedaan definisi musikologi historis
secara nasional. Seara teori, “sejarah musik” bermaksud pada sudi kesejarahan
segala tipe atau genre musik (misalnya Musik India atau sejarah musik Rock).
Secara praktek, topik riset ini seringkali menyentuh bagian etnomusikologi, dan
“musikologi historis” disusun untuk diimplementasikan pada seni musik Barat.
Metode Musikologi Historis termasuk didalamnya bersumber
dari berbagai studi (misalnya dari studi manuskrip), paleografi, filologi
(khususnya kritisisme tekstual), kritisisme style, historiografi (memilih metode historis),
analisis musikal (menemukan “inner koheren”)([2]
^ Beard, David; Kenneth Gloag (2005). Musicology: the key
concepts. Routledge. ISBN 978-0-415-31692-7.) dan Ikonografi. Aplikasi analisis musikal untuk tujuan ini
menjadi bagian pada sejarah musik, bahkan analisis secara murni atau membangun
peralatan baru untuk menganalisis musik seperti yang dapat kita lihat pada
teori musik. Sejarawan musik telah menciptakan sejumlah produk tertulis.
Menghimpun dari jurnal dan artikel untuk menggambarkan riset yang mereka
lakukan, edisi karya-karya musik baru, biografi komposer dan musisi lainnya, atau
studi buku yang banyak. Sejarawan musik dapat menguji isu lebih fokus, seperti
kasus peneliti yang menguji hubungan antara “kata” dan musik yang diberikan
oleh komposer. Disisi lain, beberapa mahasiswa mengambil pemandangan yang lebih
luas, menaksir tempat yang diberikan pada type musik di masyarakat dengan
menggunakan teknik representasi dari lapangan yang lain, seperti ekonomi,
sosiologi atau filosofi.
“Musikologi baru” adalah terminologi yang digunakan sejak
akhir 1980an untuk wilayah kerja yang luas dengan penekanan pada studi
kultural, analisis, dan kritisisme musik. Pekerjaanini bisa berbasis pada
feminis, studi-studi gender, teori queer,
atau teori postcolonial, atau kerja Theodor Adorno (German social and political philosopher, 1903-1969). Dengan
demikian, “Musikologi Baru” muncul dari “Musikologi Historis”, penekanannya
pada studi kultural di musik tradisi Barat menempatkan “Musikologi Baru” pembagi
antara kesejarahan, etnologi, dan sosiologi pada penelitian musik.
New Musicology
adalah reaksi terhadap Traditional
Historical Musicology, sebagaimana sesuai Susan McClary, “Fastidiously
[1]
Liberal art studies, biasanya dipertentangkan dengan sain, seperti filosofi,
literatur, dan seni. (Babylon dict)