Selamat datang di blog KJB! Selamat Anda telah mendapat peunjuk dari Tuhan sehingga diarahkan menuju webblog ini, Anda orang yang terpilih

Klik to Chat Admin

Tuesday, January 26, 2016

REALITAS KEPADATAN 3

PERUMPAMAAN

Molekul air disusun oleh dua unsur atom, yaitu unsur Oksigen (O2) dan unsur Hidrogen (H).
Oksigen ditulis sebagai O2 karena unsur Oksigen memiliki 2 buah elektron. Dapat diumpamakan seperti sebuah lingkaran yang memiliki dua tangan. Hidrogen hanya memiliki satu elektron oleh karena itu cukup ditulis H saja yang artinya H1. Maka, Hidrogen hanya memiliki satu tangan saja.



LOGIKA:
- Oksigen memiliki dua tangan
- Hidrogen memiliki satu tangan
- Oksigen dapat menarik dua pengikut lainnya oleh karena memiliki dua tangan.
- Hidrogen hanya dapat menarik satu pengikut oleh karena hanya memiliki satu tangan.
- Jika Oksigen dan Hidrogen bergabung saling ikut-mengikuti, maka akan ada 1 buah Oksigen dan 2 buah Hidrogen.


- gabungan dua unsur disebut molekul
- molekul yang disusun oleh satu Oksigen dan dua Hidrogen (H2O) disebut molekul air.


AIR
unsur oksigen maupun hidrogen secara mandiri tergolong sebagai zat yang berwujud gas. Air adalah gabungan dari kedua unsur tersebut, Air berwujud cairan. Tetapi Air juga terdapat di udara, yaitu berupa uap. Bahkan, Air juga dapat menjadi padat, yaitu es. Uap maupun es merupakan bentuk yang penyesuaian terhadap kondisi lingkungan yang mempengaruhi, dalam hal ini adalah suhu udara.

REALITAS KEPADATAN 3
Dengan demikian, realitas air ada tiga macam sesuai kondisi lingkungannya, sesuai realitasnya. gas, cair, dan padat. Kita tidak bisa mengklaim realitas manakah yang paling utama, ketiga-tiganya memiliki eksistensi yang sama. Nah, demikian pula kehidupan ini. ada realitas ruh, ada realitas material, mungkin ada realitas lainnya.

Secara fisik, kita sedang berada di realitas kepadatan 3, yaitu realitas fisik-materi.

Premis pertama, kesepakatannya adalah, bahwa segala hal yang dapat dilihat dan diraba adalah realitas. Maka apa yang dikatakan sebagai realitas adalah sesuatu yang kongkrit.

Lalu muncul premis kedua, bahwa realitas yang dilihat dan diraba itu ternyata memiliki dampak terhadap perasaan. Rasa aadalah suasana hati, senang, susah, dan sebagainya. Dimanakah letak perasaan? tentu ini sudah tidak kongkrit. Apakah di hati? sudah adakah penelitian tentang hati manusia yang telah dibedah, apakah sama bentuk dan rupanya ketika dia senang atau susah? Tidak ada.

tidak ada secara fisik,
tidak ada secara materi
tetapi ada dalam rasa.

apakah gas?
Hahaha

Oleh karena itu, dapat diasumsikan dan dianalogikan bahwa kehidupan dan segala realitasnya di seluruh alam semesta ini tidaklah terbatas pada realitas fisik. Melainkan juga terdapat realitas non fisik yang tidak banyak kita ketahui, kecuali hanya sedikit, diantaranya dari nubuwah (kitab-kitab suci), dari keterangan ilmuwan, bahkan mungkin dari mimpi.

Bayangkan, seandainya kehidupan ini bertingkat-tingkat seperti wujud unsur pembentuk molekul air pada perumpamaan diatas. Bayangkan bahwa kita yang sedang di realitas fisik/materi ini, hanyalah salah satu tingkat dari banyaknya tingkatan tersebut?

Bagaimanakah kehidupan di tingkat yang lain? Apakah mereka yang di tingkat lain itu dapat melihat kita dan dapat berkomunikasi dengan kita? atau dapat berwujud fisik seperti kita? Lalu bagaimana menjalani kehidupan disana? apakah ada uang? kehidupan disana digerakkan oleh apa? Realitas disini digerakkan oleh uang, masih tampak begitu.

No comments:

ikuti blog ini

Follow My Blog

Popular Posts

KARYA KITA