Selamat datang di blog KJB! Selamat Anda telah mendapat peunjuk dari Tuhan sehingga diarahkan menuju webblog ini, Anda orang yang terpilih

Klik to Chat Admin

Friday, June 10, 2016

PANDUAN ARANSEMEN DAN HARMONISASI

Oleh: Purwo Rubiono

Mengaransemen lagu, berarti mengkonsep-ulang suatu lagu dari bentuk asli yang sudah ada sebelumnya. Hal inilah yang membuat perbedaan antara karya musik hasil aransemen baru dengan karya musik yang sudah ada sebelumnya (aslinya), perbedaan itu seperti dalam hal harmonisasi, pembagian melodi, orkestrasi, dan perubahan struktur formal. (Cook, Richard (2005). Richard Cook's Jazz Encyclopedia. London: Penguin Books. p. 20. ISBN 0-141-00646-3.).

Mengaransemen berbeda dengan orkestrasi, orkestrasi lebih pada komposisi untuk keperluan ensambel, sedangkan aransemen melibatkan teknik komposisi, bisa berupa menambah kekuatan tematik melalui melodi pembuka, membuat transisi, modulasi, membentuk ending. Mengaransemen adalah memperkaya variasi melodi yang sudah ada. (Corozine 2002, p. 3)

Mengorkestrasi seringkali disebut juga mengaransemen ketika suatu lagu diubah seperti menambahkan intro, interlude, ending, menambahkan melodi alto, sopran2, dan sebagainya. Hal ini sering terjadi pada paduan suara (koor, choir). Lazimnya pembuatan aransemen dilakukan untuk keperluan lomba. Seringkali pula aransemen choir (baca=kuayer) terdengar tidak selaras (dissonant) yang disebabkan ketidakcocokan dalam harmonisasi melodi. Nah untuk menghindari aranesemen dissonant, hendaknya dipelajari komponen chord pengiring paduan suara, oleh karena itu, pekerjaan aransemen akan lebih baik jika dilakukan bersama pengiring, misalnya pianist yang memiliki pengetahuan chord.

Misalnya untuk mengaransemen lagu "Ambilkan Bulan Bu" karya AT Mahmud, hendaknya berpedoman pada partitur (teks notasi lagu) agar yang menyanyikannya sesuai nada yang tepat, lalu cobalah diiringi dengan alat musik, misalnya gitar atau keyboard sebagai panduan harmonisasi.

perhatikan partitur berikut ini:



Menyanyikan lagu sesuai dengan nada yang tepat sangat penting agar lagu tidak terdengar aneh di telinga orang lain dan terkesan menyanyi semaunya, dan fals atau sumbang. dan yang terpenting, ketepatan nada akan menjadi pedoman harmonisasi. Harmonisasi paling sederhana dapat dilakukan dengan cara mengiringi lagu tersebut dengan alat musik, misalnya gitar atau piano (keyboard), yaitu alat musik yang bernada tentunya, dan jangan menggunakan alat musik perkusi tak bernada seperti drum, conga atau semacamnya.

Pada partitur diatas, selain terdapat notasi angka sebagai melodi, lirik lagu, juga chord. Nah, chord merupakan panduan untuk mengiringi bagi gitaris atau pianis. Lagu yang diiringi gitaris/pianis merupakan lagu yang sudah harmonis.

Lantas apa maksud harmonis itu?

Harmonis atau harmoni adalah kecocokan atau kesesuaian suatu nada dengan nada yang lainnya ketika dibunyikan bersamaan. Misalnya 1 (do) harmonis dengan 5 (sol), atau pada rangkaian tiga nada, 1 harmonis dengan 5 serta 3 (mi).

Tahukah anda bahwa rangkaian nada 1-3-5 (do-mi-sol) merupakan komponen untuk accord (chord) C mayor. Itulah sebabnya setiap lagu sering diiringi dengan chord agar terdengar harmonis, sesuatu yang harmonis itu terdengar lebih indah. Cobalah bedakan menyanyi sendiri dengan menyanyi diiringi musik.

perhatikan rumus chord di bawah ini;

C = 1-3-5
F =  4-6-1
G = 5-7-2

Inilah yang disebut dengan chord "tiga jurus", hanya dengan tiga chord ini, anda bisa mengiringi lagu apa saja. Mengapa demikian? Dari tiga macam chord ini sudah terwakili seluruh nada dari tangga nada diatonis (1234567i atau do-re-mi-fa-sol-la-si-do).

Perhatikan pula partitur lagu "Ambilkan Bulan Bu" di atas, penempatan chord sesuai dengan not angka yang cocok. Misalnya pada lirik "bulan" yang kedua menggunakan chord F karena nada/not-nya adalah 4 (fa), dan nada 4 merupakan komponen dari chord F.

Perhatikan pula pada lirik "langit" di birama ke delapan menggunakan chord G, karena nada 2 (re) merupakan komponen chord G. Demikian seterusnya.

Namun, untuk aransemen, anda dapat mengembangkan chord agar harmonisasi lebih lebar. Oleh karena itu, untuk kekayaan dan variasi harmoni, anda perlu mempelajari chord-chord lainnya. Aransemen baru merupakan menambahkan nuansa baru atau memperkaya nuansa tematik sehingga dapat membuat lebih indah dari karya aslinya.Berhati-hatilah dengan aransemen yang terlalu lebar dan terlalu jauh agar tidak keluar dari tema lagu.

PENGEMBANGAN CHORD
Pengembangan chord merupakan pekerjaan aransemen dimana tujuan secara teknis mengaransemen adalah agar harmonisasi lebih lebar sehingga dapat menghasilkan tujuan akhir, yaitu lahirnya nuansa baru. Teknik ini dapat dilakukan dengan menggunakan chord yang lebih variatif tidak hanya "tiga jurus". Perhatikan aransemen ke-2 lagu "Ambilkan Bulan Bu" di bawah ini.


Aransemen diatas terdapat tambahan chord yang lain serta penempatan yang lebih rapat yang  membuat aranesemen lagu ini terdengar lebih lebar, variatif dan kaya. Tambahan chord itu adalah; Am (A Minor), Dm (D minor), Em (E minor) dan G7 (G dominan tujuh). Rumus chord-chord tersebut adalah ;

Am = 6-1-3
Dm = 2-4-6
Em = 3-5-7
G7 = 5-7-2-4

Pada aranesemen yang pertama, lirik "bulan" yang kedua menggunakan chord F, kini diganti dengan Dm, dimana chord Dm juga memiliki komponen nada 4 (fa). Tetapi, penggunaan Chord Dm membuat lebih lebar daripada menggunakan chord F. Ini karena chord Dm menciptakan bunyi yang lebih variatif dibandingkan chord F, karena chord Dm memiliki nada 2 (re) sebagai tone (nada utama/kepala chord). Penggunaan chord F kurang variatif dan kurang menambah nuansa tematik, serta terkesan sederhana, namun kesederhanaan itulah sehingga lagu terdengar mudah didengar (easy listening).

F    = 4-6-1
Dm = 2-4-6

ARANSEMEN PADUAN SUARA
Mengaransemen paduan suara sebenarnya adalah melakukan orkestrasi, karena kita menambahkan melodi pengiring untuk alto dan yang lainnya sesuai harmoni, dan tentu saja, pedoman harmonisasi adalah pengetahuan chord.

Susunan paduan suara lazimnya adalah SATBB, yaitu Sopran, Alto, Tenor, Bariton dan Bass. Suara yang paling tinggi adalah Sopran dan yang paling rendah adalah Bass.

Sopran
Alto
Tenor
Bariton
Bass

Sopran lazimnya menyanyikan melodi asli lagu tersebut, kemudian Alto menyanyikan nada harmoni yang lebih rendah dari suara Sopran. Demikian pula Tenor menyanyikan nada yang lebih rendah dari Alto, dan seterusnya. Pola harmonisasi dapat disesuaikan dengan chord, dan kekayaan harmonisasi ditentukan oleh pengetahuan chord.seorang arranger.

Partitur di bawah ini adalah contoh aransemen untuk alto (baris merah).


Jika kita perhatikan pemilihan nada melodi untuk Alto serta kesesuaiannya dengan Sopran (melodi asli) dapat membentuk chord. Inilah harmonisasi yang baik dan tidak mengalami dissonant. Selanjutnya anda dapat menebak untuk nada melodi Tenor dengan cara memperhatikan chord-nya.


Demikian panduan sederhana untuk aransemen dan harmonisasi.

2 comments:

Mas Hasyim said...

Keren juga nih, semoga bisa dipelajari.

Markas Komunitas Jazz banten dimana bro??

Cakwo said...

Jl Kalimaya 9 no.3 Perum uri Anggrek KalidRAN, Kota Serang.

ikuti blog ini

Follow My Blog

Popular Posts

KARYA KITA